PROSES KEMATIAN YANG HARUS KITA INGAT SETIAP SAAT
Oleh : Agung Kurniawan (Ketua Yayasan Sabilull Huda)
082282222152
السلام عليكم ورحمة الله وبركة
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ
لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ
اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كِثيْرًا
فَياَ اَيُّهَا
النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا
نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِه
@è% ¨bÎ) |NöqyJø9$# Ï%©!$# crÏÿs? çm÷ZÏB ¼çm¯RÎ*sù öNà6É)»n=ãB ( ¢OèO tbrtè? 4n<Î) ÉOÎ=»tã É=øtóø9$# Íoy»yg¤±9$#ur Nä3ã¤Îm7t^ãsù $yJÎ/ ÷LäêZä. tbqè=yJ÷ès? ) . اَمَّا
بَعْدُ(
Para pembaca semuanya yang saya hormati :
Tiada kata yang paling pantas kita senandungkan pada
hari yang berbahagia ini melainkan kata-kata syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mencurahkan kenikmatan-
kepada kita sehingga kita berkumpul dalam majelis ini. Kita realisasikan rasa
syukur kita dengan melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Kemudian tidak lupa kami wasiatkan kepada diri kami
pribadi dan kepada jamaah semuanya, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan
taqwa kita, karena keimanan dan ketaqwaan merupakan sebaik-baik bekal menuju
akhirat nanti.
Kehidupan seseorang di dunia ini dimulai dengan
dilahirkan-nya seseorang dari rahim ibunya. Kemudian setelah ia hidup beberapa
lama, iapun akan menemui sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari, kenyataan
sebuah kematian yang akan menjemputnya.
kata
“kematian” yang paling pertama kita ingat mungkin tempat peristirahatan kita
yang terakhir menunggu sampai had hisab tiba dimana kite ditempatkan di “rumah
baru” kit sebuah lubang gelap kecil seukuran tubuh manusia yang begitu sunyi
tanpa teman dan penolong seorangpun. Sering kits mendengar dalam ceramah agama
Islam bagaimana pars ustad mengingatkan setiap muslim untuk selalu mengingat
kematian dengan cara sering berzikir, berlaubat dan menjauhkan did dad hal-hal
yang dilarang agama.
Adapun manfaat dari mengingat
kematian adalah :
1)
Selalu berbuat kebaikan dan takut
untuk berbuat maksiat
2)
menjadi rajin beribadah kepada
Allah SWT
3)
Tidak cinta dunia berlebihan,
karena harta dan segala sesuatu yang kita cintai di dunia akhimya akan kita
tinggalkan dan pada seat kematian tiba kita hanya menggunakan kain kafan saja
4)
Bila menghartapi cobaan lebih
saber dan kuat, karena tahu siksa dialam kubur dan siksa pada had hisab nanti
lebih dahsyat
5)
Bertaubat dengan sepenuh hati
6)
Selalu bersikap rendah hati dan
tidak sombong
Sering
seseorang bila ingat akan kematian yang dapat menghampiri kapan saja menjadi
begitu taat beribadah, bersedekah dan sangat sayang kepada keluarganya. Tetapi
orang lebih sering lupa akan akhir hidupnya yang bisa datang kapan saja dengan
lebih mencintai dunia secara berlebihan tetapi cintanya pada akhirat hanya
sedikit saja malah seolah-olah lupa bahwa kematian dapat menjemput kapan saja.
Para kaum muslimin wal muslimat di manapun anda berada :
Disini
saya akan sampaikan proses sakarotul maut itu ada dua tahapan, Yaitu :
1. SAKARATUL
MAUT ORANG-ORANG DZALIM
Imam Ghozali mengutip
sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat
wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang dzalim. Allah SWT pun
memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar
berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan
satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari
mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak
sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang
wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk
menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh
lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan
bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang
Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita,
kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia
dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar
serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari
timah keras.
Itulah wajah Malaikatul
Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah
wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak
akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup
kita.
ô`tBur ãNn=øßr& Ç`£JÏB 3utIøù$# n?tã «!$# $¹/Éx. ÷rr& tA$s% zÓÇrré& ¥n<Î) öNs9ur yyqã Ïmøs9Î) ÖäóÓx« `tBur tA$s% ãAÌRé'y @÷WÏB !$tB tAtRr& ª!$# 3 öqs9ur #ts? ÏÎ) cqßJÎ=»©à9$# Îû ÏNºtyJxî ÏNöqpRùQ$# èps3Í´¯»n=yJø9$#ur (#þqäÜÅ$t/ óOÎgÏ÷r& (#þqã_Ì÷zr& ãNà6|¡àÿRr& ( tPöquø9$# c÷rtøgéB z>#xtã Èbqßgø9$# $yJÎ/ öNçFZä. tbqä9qà)s? n?tã «!$# uöxî Èd,ptø:$# öNçGYä.ur ô`tã ¾ÏmÏG»t#uä tbrçÉ9õ3tFó¡n@ ÇÒÌÈ
Dan siapakah yang lebih
zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata:
"Telah diwahyukan kepada saya", Padahal tidak ada diwahyukan
sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan
seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu
melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut,
sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata):
"Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang
sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan)
yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap
ayat-ayatNya.
tûïÏ%©!$# ãNßg9©ùuqtGs? èps3Í´¯»n=yJø9$# þÏJÏ9$sß öNÍkŦàÿRr& ( (#âqs)ø9r'sù zOn=¡¡9$# $tB $¨Zà2 ã@yJ÷ètR `ÏB ¥äþqß 4 #n?t/ ¨bÎ) ©!$# 7OÎ=tæ $yJÎ/ óOçGYä. tbqè=yJ÷ès? ÇËÑÈ
(#þqè=äz÷$$sù z>ºuqö/r& tL©èygy_ úïÏ$Î#»yz $pkÏù ( }§ø¤Î7n=sù uq÷WtB úïÎÉi9s3tGßJø9$# ÇËÒÈ
28. (yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh
Para Malaikat dalam Keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu
mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada
mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Ada,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang telah kamu kerjakan".
29. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di
dalamnya. Maka Amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS,
An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut,
seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal.
Kepada orang dzalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu
balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir di tengah-tengah
perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa
kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang
baik!“ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua
malaikat itu.
Ketika sakaratul maut
hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar
dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya
rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun
diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat
kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat
seorang dzalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak,
bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!
2.
SAKARATUL MAUT ORANG-ORANGYANG
BERTAQWA
Sebaliknya Imam Ghozali
mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda
tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada
orang-orang yang bertakwa:
* @Ï%ur tûïÏ%©#Ï9 (#öqs)¨?$# !#s$tB tAtRr& öNä3/u 4 (#qä9$s% #Zöyz 3 úïÏ%©#Ïj9 (#qãZ|¡ômr& Îû ÍnÉ»yd $u÷R9$# ×puZ|¡ym 4 â#t$s!ur ÍotÅzFy$# ×öyz 4 zN÷èÏZs9ur â#y tûüÉ)GßJø9$# ÇÌÉÈ
Artinya :
“Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang
telah diturunkan oleh Tuhanmu?" mereka menjawab: "(Allah telah
menurunkan) kebaikan". orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat
(pembalasan) yang baik. dan Sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan
Itulah Sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,”
àM»¨Zy_ 5bôtã $pktXqè=äzôt ÌøgrB `ÏB $pkÉJøtrB ã»yg÷RF{$# ( öNçlm; $pkÏù $tB crâä!$t±o 4 y7Ï9ºxx. Ìøgs ª!$# úüÉ)GßJø9$# ÇÌÊÈ
Artinya :
“(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di
bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang
mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi Balasan kepada orang-orang yang
bertakwa,”
tûïÏ%©!$# ãNßg9©ùuqtGs? èps3Í´¯»n=yJø9$# tûüÎ6ÍhsÛ cqä9qà)t íO»n=y ãNä3øn=tæ (#qè=äz÷$# sp¨Yyfø9$# $yJÎ/ óOçFYä. tbqè=yJ÷ès? ÇÌËÈ
Artinya :
.”(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam Keadaan baik[822] oleh
Para Malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum[823],
masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu
kerjakan".
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan
surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah,
wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa
menunggumu”.
Para Pembaca yang insyaallah Allah Muliakan kita semua :
Marilah kita tanyakan kepada diri kita. Apa
yang menjadikan diri kita terperdaya dengan kehidupan dunia, padahal kita tahu
akan meninggalkannya. Perlu kita ingat bahwa harta dan kekayaan dunia yang kita
miliki tidak akan bisa kita bawa untuk menemui Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya amal
shalihlah yang akan kita bawa nanti di kala kita menemui Allah.
Kita mencoba merenungi sisa-sisa umur kita, muhasabah pada diri
kita masing-masing. Tentang masa muda kita, untuk apa kita pergunakan. Apakah
untuk melaksanakan taat kepada Allah ataukah hanya bermain-main saja ? Tentang harta kita, dari mana kita
peroleh, halalkah ia atau haram ? Dan untuk apa kita belanjakan, apakah untuk
bersedekah ataukah hanya untuk berfoya-foya? Dan terus kita muhasabah terhadap
diri kita dari hari-hari yang telah kita lalui.
Perlu kita ingat, umur kita semakin berkurang. Kematian pasti
akan menjemput kita. Dosa terus bertambah. Lakukanlah taubat sebelum ajal
menjemput kita. Waktu yang telah berlalu tidak akan kembali lagi.
Dengan ini saya berpesan Semoga apa yang saya sampaikan bisa
menambah ilmu sepaya kita tetap rajin dalam beribadah kepada sang Kholik
Sekian Ceramah dari saya, Mohon maaf bila ada kekurang dalam
berbicara ataupun dalam tindakan saya yang tidak enak di hati anda sekalian.
Dan sekali lagi Mohon Maaf dengan ketulusan hati Yang terdalam Saya masih dalam
Tahap pembelajaran.
Wallahu a’lam
bish-shawab.
No comments:
Post a Comment