Wednesday, January 20, 2016

KEMATIAN SLALU MENGINTAI

PROSES KEMATIAN YANG HARUS KITA INGAT SETIAP SAAT 
Oleh : Agung Kurniawan (Ketua Yayasan Sabilull Huda)
082282222152


السلام عليكم ورحمة الله وبركة

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِه @è% ¨bÎ) |NöqyJø9$# Ï%©!$# šcrÏÿs? çm÷ZÏB ¼çm¯RÎ*sù öNà6É)»n=ãB ( ¢OèO tbrŠtè? 4n<Î) ÉOÎ=»tã É=øtóø9$# Íoy»yg¤±9$#ur Nä3ã¤Îm7t^ãsù $yJÎ/ ÷LäêZä. tbqè=yJ÷ès?  )  .  اَمَّا بَعْدُ(

Para pembaca semuanya yang saya hormati :

Tiada kata yang paling pantas kita senandungkan pada hari yang berbahagia ini melainkan kata-kata syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mencurahkan kenikmatan- kepada kita sehingga kita berkumpul dalam majelis ini. Kita realisasikan rasa syukur kita dengan melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Kemudian tidak lupa kami wasiatkan kepada diri kami pribadi dan kepada jamaah semuanya, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena keimanan dan ketaqwaan merupakan sebaik-baik bekal menuju akhirat nanti.

Kehidupan seseorang di dunia ini dimulai dengan dilahirkan-nya seseorang dari rahim ibunya. Kemudian setelah ia hidup beberapa lama, iapun akan menemui sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari, kenyataan sebuah kematian yang akan menjemputnya.

kata “kematian” yang paling pertama kita ingat mungkin tempat peristirahatan kita yang terakhir menunggu sampai had hisab tiba dimana kite ditempatkan di “rumah baru” kit sebuah lubang gelap kecil seukuran tubuh manusia yang begitu sunyi tanpa teman dan penolong seorangpun. Sering kits mendengar dalam ceramah agama Islam bagaimana pars ustad mengingatkan setiap muslim untuk selalu mengingat kematian dengan cara sering berzikir, berlaubat dan menjauhkan did dad hal-hal yang dilarang agama.

Adapun manfaat dari mengingat kematian adalah :
1)      Selalu berbuat kebaikan dan takut untuk berbuat maksiat
2)      menjadi rajin beribadah kepada Allah SWT
3)      Tidak cinta dunia berlebihan, karena harta dan segala sesuatu yang kita cintai di dunia akhimya akan kita tinggalkan dan pada seat kematian tiba kita hanya menggunakan kain kafan saja
4)      Bila menghartapi cobaan lebih saber dan kuat, karena tahu siksa dialam kubur dan siksa pada had hisab nanti lebih dahsyat
5)      Bertaubat dengan sepenuh hati
6)      Selalu bersikap rendah hati dan tidak sombong

Sering seseorang bila ingat akan kematian yang dapat menghampiri kapan saja menjadi begitu taat beribadah, bersedekah dan sangat sayang kepada keluarganya. Tetapi orang lebih sering lupa akan akhir hidupnya yang bisa datang kapan saja dengan lebih mencintai dunia secara berlebihan tetapi cintanya pada akhirat hanya sedikit saja malah seolah-olah lupa bahwa kematian dapat menjemput kapan saja.

Para kaum muslimin wal muslimat di manapun anda berada  :

Disini saya akan sampaikan proses sakarotul maut itu ada dua tahapan, Yaitu :

1.      SAKARATUL MAUT ORANG-ORANG DZALIM

Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang dzalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
ô`tBur ãNn=øßr& Ç`£JÏB 3uŽtIøù$# n?tã «!$# $¹/Éx. ÷rr& tA$s% zÓÇrré& ¥n<Î) öNs9ur yyqムÏmøs9Î) ÖäóÓx« `tBur tA$s% ãAÌRé'y Ÿ@÷WÏB !$tB tAtRr& ª!$# 3 öqs9ur #ts? ÏŒÎ) šcqßJÎ=»©à9$# Îû ÏNºtyJxî ÏNöqpRùQ$# èps3Í´¯»n=yJø9$#ur (#þqäÜÅ$t/ óOÎgƒÏ÷ƒr& (#þqã_̍÷zr& ãNà6|¡àÿRr& ( tPöquø9$# šc÷rtøgéB z>#xtã Èbqßgø9$# $yJÎ/ öNçFZä. tbqä9qà)s? n?tã «!$# uŽöxî Èd,ptø:$# öNçGYä.ur ô`tã ¾ÏmÏG»tƒ#uä tbrçŽÉ9õ3tFó¡n@ ÇÒÌÈ  
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", Padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.

tûïÏ%©!$# ãNßg9©ùuqtGs? èps3Í´¯»n=yJø9$# þÏJÏ9$sß öNÍkŦàÿRr& ( (#âqs)ø9r'sù zOn=¡¡9$# $tB $¨Zà2 ã@yJ÷ètR `ÏB ¥äþqß 4 #n?t/ ¨bÎ) ©!$# 7OŠÎ=tæ $yJÎ/ óOçGYä. tbqè=yJ÷ès? ÇËÑÈ  
(#þqè=äz÷Š$$sù z>ºuqö/r& tL©èygy_ šúïÏ$Î#»yz $pkŽÏù ( }§ø¤Î7n=sù uq÷WtB šúïÎŽÉi9s3tGßJø9$# ÇËÒÈ  
28. (yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh Para Malaikat dalam Keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Ada, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang telah kamu kerjakan".
29. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka Amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang dzalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir di tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik!“ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang dzalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!

2.      SAKARATUL MAUT ORANG-ORANGYANG BERTAQWA

Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa:
* Ÿ@ŠÏ%ur tûïÏ%©#Ï9 (#öqs)¨?$# !#sŒ$tB tAtRr& öNä3š/u 4 (#qä9$s% #ZŽöyz 3 šúïÏ%©#Ïj9 (#qãZ|¡ômr& Îû ÍnÉ»yd $u÷R9$# ×puZ|¡ym 4 â#t$s!ur ÍotÅzFy$# ׎öyz 4 zN÷èÏZs9ur â#yŠ tûüÉ)­GßJø9$# ÇÌÉÈ  
Artinya :
“Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. dan Sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan Itulah Sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,”
àM»¨Zy_ 5bôtã $pktXqè=äzôtƒ ̍øgrB `ÏB $pkÉJøtrB ㍻yg÷RF{$# ( öNçlm; $pkŽÏù $tB šcrâä!$t±o 4 y7Ï9ºxx. Ìøgs ª!$# šúüÉ)­GßJø9$# ÇÌÊÈ
Artinya :
“(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi Balasan kepada orang-orang yang bertakwa,”

tûïÏ%©!$# ãNßg9©ùuqtGs? èps3Í´¯»n=yJø9$# tûüÎ6ÍhsÛ   šcqä9qà)tƒ íO»n=y ãNä3øn=tæ (#qè=äz÷Š$# sp¨Yyfø9$# $yJÎ/ óOçFYä. tbqè=yJ÷ès? ÇÌËÈ  
Artinya :
.”(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam Keadaan baik[822] oleh Para Malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum[823], masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan".
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.

Para Pembaca yang insyaallah Allah Muliakan kita semua :

Marilah kita tanyakan kepada diri kita. Apa yang menjadikan diri kita terperdaya dengan kehidupan dunia, padahal kita tahu akan meninggalkannya. Perlu kita ingat bahwa harta dan kekayaan dunia yang kita miliki tidak akan bisa kita bawa untuk menemui Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya amal shalihlah yang akan kita bawa nanti di kala kita menemui Allah.
Kita mencoba merenungi sisa-sisa umur kita, muhasabah pada diri kita masing-masing. Tentang masa muda kita, untuk apa kita pergunakan. Apakah untuk melaksanakan taat kepada Allah ataukah hanya bermain-main saja ?  Tentang harta kita, dari mana kita peroleh, halalkah ia atau haram ? Dan untuk apa kita belanjakan, apakah untuk bersedekah ataukah hanya untuk berfoya-foya? Dan terus kita muhasabah terhadap diri kita dari hari-hari yang telah kita lalui.
Perlu kita ingat, umur kita semakin berkurang. Kematian pasti akan menjemput kita. Dosa terus bertambah. Lakukanlah taubat sebelum ajal menjemput kita. Waktu yang telah berlalu tidak akan kembali lagi.
Dengan ini saya berpesan Semoga apa yang saya sampaikan bisa menambah ilmu sepaya kita tetap rajin dalam beribadah kepada sang Kholik
Sekian Ceramah dari saya, Mohon maaf bila ada kekurang dalam berbicara ataupun dalam tindakan saya yang tidak enak di hati anda sekalian. Dan sekali lagi Mohon Maaf dengan ketulusan hati Yang terdalam Saya masih dalam Tahap pembelajaran.
Wallahu a’lam bish-shawab.

السلام عليكم ورحمة الله وبركة


No comments:

Post a Comment