Khutbah Pertama
Tentang Taubat
Oleh : Agung Kurniawan
الحمد لله الذى سهل للعباد طريق العبادة ويسر,
ووفاهم اجورأعمالهم من خزائن جوده التى لا تحصر, العزيز الغفار, مكرور
الليل على النهار, وتبصرة للاولى القلوب والا بصار, وتذكرة لاولى الا لباب والا
عتبار, وأشهد أن لا اله الاالله وحده لاشرك له الملك العظيم الأكبر, وأشهد أن سيد
نا محمدا عبده ورسوله الشافع فى المحشر, اللهم صل عالى نورالأنور.... (أما بعد)
فيا ايها الناس اوصيكم ونفسى واييا
بتقوالله وطاعته لعلكم تتقون ،قال الله تعالى فى القرأن العظيم وهو أصدق قائل
بقوله يهتد المهتدون أعوذ بالله السميع العالم من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن
الرحيم بسم الله الرحمن الرحيم :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ
تَوْبَةً نَصُوحًا
وقا
ل النبي صلى الله عليه وسلم : وَالَّذِى
نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ
بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’ah
Rahimakumullah
Marilah
kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita. Sesungguhnya hanya taqwalah yang
dapat menylematkan kita dalam kehidupan di dunia dan akhirat nanti. Diatara
jalan yang akan menuntun kita meraih ketaqwaan adalah jalan taubat. Barang siapa
bertaubat dari segala macam tindak keburukan pastilah dia akan meraih
ketaqwaan. Karena ketaqwaan itu menuntut diri menghindar dari
kemaksiatan.
Kata
taubat sudah menjadi bahasa keseharian dalam kehidupan kita. Taubat selalu
diidentikkan dengan para pendosa. Taubat sering disandarkan kepada mereka yang
bergelimang dalam dunia ‘gelap’ penuh dengan kemaksiatan. Demikianlah sehingga
para pelaku dosa itu harus kembali hidup di jalan yang lurus dengan
menghindarkan diri dari kesesatan.
Namun yang harus di pahami di
sini “ Jangan menunggu melakukan dosa besar dulu lalu kita bertobat “.
Kata taubat berasal dari bahasa
arab تب – يتب – توبتا artinya :
Kembali, Memang demikianlah makna taubat secara bahasa yaitu kembali. Kembali
kepada siapa.? Sudah jelas kembali kepada Allah SWT dengan cara kembali meningggalkan
perkara yang tercela dalam pandangan agama.
Dari
ujung rambut sampai kutu-kutunya semuanya milik Allah dan dari ujung kaki
sampai rorombeheuna semuanya milik Allah dan akan kembali pada allah.
jikalau kita tidak bisa kembali
kepada Allah, yang harus di pikirkan oleh kita ketika azal datang melalui pintu
kematian, kita mau kembali kepada siapa.? kalau dalam hidupnya kita tidak bisa
TAUBAT.
Mungkin
itu yang di sebut dengan Arwah penasaran, jiwanya tidak tenang, bingung setelah
mati dia mau kembali kepada siapa,? Ketika nafsu dan jiwa kita telah terkendali
oleh Taubat maka tidak usah bingung kita akan kembali kepada kepada siapa,
Allah swt yang akan memanggil dan menuntunya sendiri menuju surganya.
$pkçJr'¯»t ߧøÿ¨Z9$# èp¨ZÍ´yJôÜßJø9$# ÇËÐÈ ûÓÉëÅ_ö$# 4n<Î) Å7În/u ZpuÅÊ#u Zp¨ÅÊó£D ÇËÑÈ Í?ä{÷$$sù Îû Ï»t6Ïã ÇËÒÈ Í?ä{÷$#ur ÓÉL¨Zy_ ÇÌÉÈ
Artinya : Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan
hati yang puas lagi diridhai-Nya, Maka masuklah ke dalam jama'ah
hamba-hamba-Ku, Masuklah ke dalam syurga-Ku.
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah
Tidak ada manusia yang tidak pernah
melakukan kesalahan, dan karenanya Allah justru akan menggantikan kaum yang tidak
pernah berbuat kesalahan. Seandainya kaum itu ada. Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا
لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ
اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya,
seandainya kalian tidak pernah berbuat dosa, Allah akan menggantikan kalian
engan mendatangkan kaum yang mereka berbuat dosa kemudian memohon ampun kepada
Allah, maka Allah pun mengampuni mereka. (HR. Muslim)
Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah, Ada dua titik ekstrim
bagi orang yang berdosa.
Ekstrim pertama adalah mereka yang merasa dosanya terlalu besar hingga putus
asa dari ampunan Allah. Maka, ia pun tidak kunjung bertaubat karena
kekhawatiran taubatnya tidak diterima.
Ekstrim kedua adalah mereka yang merasa dosa-dosanya mudah terhapus, hanya
dosa-dosa kecil, sehingga membuatnya berlarut-larut dalam dosa demi dosa.
Kalaupun bertaubat, ia hanya melakukan taubat sambal.
Di dalam Kitab Riyadhus Shalihin Bab
Tobat, Karya Imam Nawawi,bahwa Jumhur ulama mengatakan “Bertobat hukumnya wajib. Kemaksiatan yang
terjadi antara hamba dan Allah, maka untuk bertobat itu harus memenuhi tiga
syarat:
1.
Menghentikan
kemaksiatan yang dilakukan
2.
Menyesali
perbuatan maksiat yang telah dilakukan.
3.
Bertekad
untuk tidak akan kembali mengulanginya.
Jika
salah satu dari tiga syarat tersebut tidak ada, maka tobatnya tidak sah.
Apabila kemaksiatan itu ada
hubungannya dengan manusia, maka syarat tobatnya ada empat. Tiga syarat yang
telah disebutkan di atas dan keempat adalah mengembalikan apa yang menjadi
milik korban kejahatannya. Jika tanggungan itu berupa harta atau semisalnya,
maka wajib mengembalikan kepada pemiliknya. Jika berupa tuduhan berbuat zina
atau yang semisalnya, maka hendaklah mencabut tuduhan tersebut atau meminta
maaf. Jika berupa umpatan, maka hendaklah ia meminta maaf atas umpatan tersebut
kepada orang yang diumpatnya.
Seseorang itu wajiblah bertobat dari
segala macam dosa. Jika seseorang bertobat dari sebagian dosanya, maka tobatnya
juga sah, tetapi dosa-dosa yang lainnya masih tetap ada dan belum diampuni
Allah. Al-Quran, sunnah Rasulullah saw. Dan ijma’ umat Islam bahwa bertobat itu
hukumnya wajib.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khotbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ
تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا
بَعْدُ .
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ
وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ
فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ
اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ
آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ
اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى
بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ
وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ
عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ
مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ، وَنَعُوْذُ
بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَّ
أَعْتِقْ رِقَابَنَا مِنَ النَّارِ وَأَوْسِعْ لَنَا مِنَ الرِّزْقِ فِي
الْحَلاَلِ، وَاصْرِفْ عَنَّا فَسَقَةَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ يَا حَيُّ يَا
قَيُّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ
الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ
بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
No comments:
Post a Comment